Sabtu, 15 Oktober 2011

BELAJAR DARI SEJARAH MODERNISASI JEPANG

BELAJAR DARI SEJARAH KEMAJUAN JEPANG



A.      Pendahuluan
Jepang  merupakan sebuah negara di kawasan Asia Timur yang pada saat ini tengah menjadi kilat pembangunan bagi negara-negara berkembang. Keberhasilan Jepang dalam membangun ekonominya adalah karena usaha bangsa Jepang  sendiri. Munculnya Jepang sebagai kekuatan ekonomi raksasa di dunia dari keadaan masyarakat  feudal – agraris yang  miskin  dalam waktu  hanya 100 tahun  merupakan suatu riwayat keberhasilan. Jika kita melihat keberhasilan yang dimiliki Jepang itu, maka dapatlah dikatakan bahwa hal tersebut merupakan suatu keajaiban. Jepang yang pada abad ke-19 merupakan negara yang masih terbelakang, kini menjadi sebuah negara  industri yang produknya hampir seluruhnya mengalir ke seluruh kawasan di dunia. Keberhasilan Jepang ini didukung oleh sumber daya yang ada, yakni sumber daya manusianya. Heru U. Kuntjorojakti memberikan analsisnya yang terperinci tentang perilaku ekonomi Jepang untuk mencapai keberhasilan, antara lain adalah semangat kerja dari orang-orang Jepang yang luar biasa dan rasa identitas pekerja-pekerja-pekerja Jepang dengan perusahaan tempat kerjanya. Secara internasional Jepang adalah lebih mementingkan Jepang daripada negara lain di dunia. Namun keberhasila ini hampir-hampir dengan sendirinya memaksa Jepang untuk memiliki kekuatan militer. (Kuntjorojakti, 1983: 39)
Secara umum dapatlah dikatakan bahwa sejak terjadinya Restorasi Meiji, perkembangan ekonomi Jepang terus naik secara fantastis, meskipun sesekali terjadi depresi ekonomi. Peranan para pengusaha besar pemilik modal  dalam awal pembangunan tidak bisa dilepaskan begitu saja. Dalam usahanya melangkah ke industrialisasi, pemerintah Meiji telah melakukan kerjasama dengan para pengusaha yang memiliki modal untuk mendukung pembangunan ekonomi khususnya dan bidang-bidang lain umumnya.
Suatu negara,  jika ingin pembangunan ekonominya berhasil  maka harus memenuhi persyaratan-persyaratan antara lain adalah atas dasar kekuatan sendiri dengan bertumpu pada kekuatan dan kemampuan perekonomian dalam negeri, kemudian adanya perubahan structural, yaitu perubahan dari masyarakat pertanian tradisional menjadi ekonomi industri modern, yang mencakup perubahan lembaga, sikap sosial, dan motivasi serta adanya prasyarat sosial budaya yang menunjang pembangunan. Sedangkan faktor yang berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi adalah modal, di samping sumber daya alam dan manusia. (Wiratmo, 1992 : 7-8)

B.      Awal Modernisasi Ekonomi
Dalam usahanya untuk mempercepat perkembangan ekonomi, maka Jepang berusaha untuk melaksanakan perubahan-perubahan besar dalam sector ekonomi yang didukung oleh perubahan dalam sektor pendidikan dan pemerintahan serta sosial. Pemerintah Jepang pada masa Meiji telah berani mengambil resiko yang besar untuk melakukan percepatan dalam ekonomi terutama pada masa peralihan, di mana terjadi perombakan dari sistem ekonomi tradisional ke sistem ekonomi modern.
Perubahan yang terjadi dalam struktur pemerintahan maupun dalam sosial, seperti dalam hal penghapusan kelas samurai  membawa pengaruh pada kehidupan kaum samurai sendiri. Mereka yang tidak tertampung dalam pemerintahan dan militer memilih untuk terjun ke bidang-bidang pertanian, industri ataupun perdagangan. sebagai contoh adalah Iwasaki Yataro pendiri Mitsubishi dan Eichi Shibusawa yang memimpin Bank Daiichi. Hal ini memberi angin kepada sektor swasta untuk berkembang, sehingga sektor swasta menjadi alat bagi modernisasi Jepang, dan pemerintah sebagai pengawas dalam kegiatan tersebut.
Permulaan industrialisasi Jepang didukung oleh faktor pendidikan umum yang relatif  tinggi, akumulasi modal, dan keputusan dari pihak pemerintah untuk memajukan modernisasi, ketiganya merupakan gabungan danmerupakan satu kesatuan unsur yang perlukan untuk melaksanakan modernisasi dan industrialisasi. (Nakamura dan Grace, 1985: 6). Meskipun demikian faktor yagn menentukan adalah jiwa kewiraswastaan, karena tanpa ini dan penerimaan konsep kapitalisme oleh masyarakat, secara tidak langsung dapat diartikan bahwa tidak ada industrialisasi oleh pemerintah yang akan berhasil.
Untuk mendukung pembangunan ekonomi salah satu faktor yang berpengaruh adalah adanya kebijakan pemerintah untuk memajukan tingkat pendidikan masyarakat Jepang. Pemerintah mulai mengadakan pendidikan wajib dan bebas bagi seluruh rakyat selama empat tahun dan dibukanya berbagai macam dan tingkat sekolah hingga tingkat universitas. Sedangkan sistem pendidikan yang digunakan disesuaikan dengan sistem pendidikan Barat, sehingga memberikan landasan untuk mengejar ketertinggalan Jepang dalam ilmu dan teknologi. Salah satu langkah yang dilakukan adlah mulai diadakannya penterjemahan berbagai buku ilmu ke dalam bahasa Jepang. Dengan adanya kesempatan yang luas dalam pendidikan ini, maka hasil yang didapat oleh para pemimpin Jepang adalah semakin meningkatnya mutu seluruh rakyat, tumbuhnya kesetiaan  kepada negara dan pemerintah, dan digerakkannya semangat untuk mempu belajar, sehingga hal ini memperkuat partisipasi rakyat dalam pelaksanaan modernisasi Jepang
Faktor pendidikan ini nantinya berpengaruh besar sekali kepada pertumbuhan Jepang menjadi suatu negara modern dan kuat dalam bidang ekonomi. Dengan pendidikan yang meluas akan tercipta tenaga manusia yang cakap dalam proses produksi dalam jumlah besar.; (Suryohadiprojo, 1987: 29). Perluasan pendidikan akan menciptakan tenaga-tenaga ahli di bidang-bidang yang diperlukan  untuk pembangunan demi kemajuan ekonomi, sebagaimana yang diungkapkan oleh Baldwin, bahwa perluasan sistem pendidikan adalah penting khususnya di dalam usaha untuk melengkapi ahli-ahli yang menkhususkan diri dalam teknik yang dapat menciptakan teknologi baru, dan kemajuan teknologi ini merupakan kondisi yang diperlukan  untuk kemajuan ekonomi. (Baldwin, 1980: 19).
Awal modernisasi ekonomi bagi pemerintah Meiji merupakan suatu langkah untuk meletakkan landasan yang kokoh bagi perkembangan ekonomi modern di Jepang. Pada masa Meiji ini pula mulai dibentuk kerangka sistem baru, yaitu :
1.    sistem moneter nasional dengan Bank Jepang sebagai penerbit tunggal uang kertas;
2.    sistem fiskal berdasar pajak tanah;
3.    perluasan infrastruktur, termasuk jalan kereta api dan perkapalan;
4.    sistem pos dan telegraf di seluruh negeri;
5.    penggunaan  organisasi saham bersama sebagai bentuk badan hukum;
6.    impor mesin-mesin dan ahli teknik asing dan;
7.    pabrik-pabrik yang dijalankan pemerintah.
Dengan dasar rangka sistem tersebut, pemerintah telah berani memutuskan untuk memulai industrialisasi melalui kebijakan Shokusan Kogyo (mengembangkan industri dan memajukan perusahaan), sehingga Jepang mulai masuk ke dalam suatu tatanan ekonomi modern.

C.      Usaha Alih Teknologi
Industri di Jepang diperkenalkan secara bertahap dalam urutan tertentu, hal  ini sebagai pengaruh dari pemikiran pencerahan yang sejak jaman Bakumatsu sampai restorasi Meiji  telah muncul. Prinsip Wakon Yosai  (semangat Jepang dan ilmu pengetahuan Barat) merupakan salah satu ekspresi dari prinsip absorbsi, memasuki jaman Meiji berubah menjadi Saicho Hutan  (terima yang baik dan perbaiki yang kurang). (Surajaya, 1983: 15). Dalam usahanya untuk alih teknologi ini, pemerintah Meiji membuka pendidikan bagi seluruh negeri agar masyarakat mampu berperan serta dalam usaha alih teknologi tersebut.
Alih teknologi di Jepang dijalankan dengan giat sekali. Caranya adalah dengan mengimpor mesin-mesin, kemudian dipelajari cara menjalankan mesin-mesin itu, cara memelihara, memperbaiki kalau rusak, bahkan akhirnya dibongkar untuk ditiru serta dibuat sendiri. Alih teknologi ini memgang peranan sangat penting di dalam pembangunan ekonomi baru dan industrialisasi Meiji. Dengan dasar masyarakat Jepang yang telah mengenal cara berpikir ilmiah (rasional), maka alih taknologi dapat dipercepat.
Yang dimaksud  dengan alih teknologi Jepang adalah bagaimana Jepang mencari atau mengembangkan teknologinya yang diperoleh dari negara Barat dan bukannya bagaimana Jepang “diberi” teknologi oleh negara Barat. Setelah Jepang memiliki teknologi, bagaimana dia memanfaatkannya di dalam negeri maupun di luar negeri untuk kepentingan bangsa dan negaranya, bukannya bagaimana Jepang memberikan teknologinya kepada bangsa-bangsa lainnya yang masih terbelakang. Alih teknologi yang dalam bahasa Jepang disebut gijutsu ido digunakan dalam konteks pengalihan teknologi dari atau ke luar negeri. Sedangkan penyebaran teknologi  atau gijutsi denpa  digunakan dalam konteks penyebaran teknologi di dalam negeri. (Surajaya, 1990: 41).
Dalam usahanya alih teknologi, yang dilakukan pertama oleh Jepang adalah pengumpulan modal, karena dengan modal yang besar maka usaha untuk melakukan alih teknologi dapat berhasil. Motivasi Jepang pada jaman Meiji untuk melakukan industrialisasi telah mengakibatkan alih teknologi berjalan cepat. Alih teknologi telah mengarahkan Jepang untuk membangun sarana-sarana yang diperlukan dalam rangka industrialisasi, sehingga dengan alih teknologi, Jepang telah menciptakan suatu kerangka landasan untuk menuju negara industri.
Faktor pertama yang mendukung pemerintah Jepang untuk mengembangkan industri dasar dan pertanian tradisional adalah faktor sumber-sumber tambangJepang. Faktro ini memerlukan sistem peralatan modern untuk mengeksplitsai sumber-sumber tersebut serta memerlukan sistem pengangkutan yang ekstensif karena menyadari bahwa Jepang dikelilingi oleh laut. Faktor kedua  adalah sutera, yang merupakan komoditi utama Jepang untuk ekspor ke negara Eropa. Oleh karena itu pemintalan sutera perlu adanya mesin-mesin  mekanis yang dapat mempercepat dan meningkatkan produksi. (Reischauer, 1965: 78). Dengan modal yang dimilikinya membantu para pabrikan Jepang di dalam mengimpor mesin-mesin yang diperlukan. 
Usaha Jepang  untuk menjadi negara modern begitu besar dengan melalui alih teknologi. Jepang berhasil membangun industrinya meskipun proses alih teknologi mamakan waktu yang panjang dan tidak mudah. Kepandaian Jepang dalam mengadopsi, mengadaptasi, dan menemukan teknologi baru telah membawa Jepang menjadi suatu bangsa yang sejajar dengan Barat tanpa kehilangan ciri khas bangsa Jepang sendiri meskipun pada awalnya Jepang merasa kesulitan untuk melakukan adaptasi teknologi Barat, sehingga pada awal industrialisasi Jepang hanya berkonsentrasi pada reorganisasi dan pengembangan industri tradisional (tekstil). (Surajaya, 1990: 50).  Indsutri ini merupakan sarana pengumpul modal  yang akan digunakan untuk alig teknologi di samping perlu adanya teknisi-teknisi yang terlatih.

 
D.      Penutup
Jepang merupakan negara yang kecil dengan bentang alam yang kurang menguntungkan. Akan tetapi Jepang merupakan negara di kawasan Asia Timur yang paling maju. Kemajuan Jepang tidak terlepas dari usaha orang-orang Jepang sendiri yang mempunyai komitmen kuat untuk memajukan bangsanya. Keberanian Pemerintah Meiji untuk melakukan restorasi di segala bidang telah membawa Jepang menjadi negara yang berhasil dalam melakukan industrialisasi. Sejarah mencatat bahwa proses modernisasi Jepang melalui beberapa tahap. Modernisasi diawali dengan pembaharuan dalam bidang pendidikan, diikuti dengan pembaharuan di bidang pemerintahan serta struktur sosial.
 Kemajuan Jepang merupakan kerjasama antara Pemerintah Jepang dengan para pengusaha Jepang sebagai pemilik modal. Inilah yang melahirkan Jepang menjadi negara modern dengan hasil industri yang menyebar ke seluruh dunia. Kemajuan Jepang ini juga membawa dampak yang buruk yaitu sifat Jepang menjadi negara imperialis di kawasan Asia-Pasifik. Hal ini dikarenakan Jepang membutuhkan sumber daya alam untuk kepentingan industrinya di samping perlunya daerah pemasaran bagi industri Jepang.
Penting bagi kita adalah belajar dari kemajuan yang dicapai Jepang, terutama adalah semangat (etos kerja orang Jepang). Bagiamana orang Jepang berdisiplin dan loyal dalam bekerja. Orang-orang Jepang sangat profesional dalam berkerja. Kita bisa berkaca pada saudara kita di Asia Timur ini, apakah kita bisa meniru Jepang ? inilah pertanyaan yang harus kita jawab untuk masa depan kita.


Penulis adalah guru IPS SMP Negeri 9 Yogyakarta



2 komentar:

  1. Pengakuan tulus dari: FATIMAH TKI, kerja di Singapura

    Saya mau mengucapkan terimakasih yg tidak terhingga
    Serta penghargaan & rasa kagum yg setinggi-tingginya
    kepada KY FATULLOH saya sudah kerja sebagai TKI
    selama 5 tahun Disingapura dengan gaji Rp 3.5jt/bln
    Tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
    Apalagi setiap bulan Harus mengirimi Ortu di indon
    Saya mengetahui situs KY FATULLOH sebenarnya sdh lama
    dan jg nama besar Beliau
    tapi saya termasuk orang yg tidak terlalu yakin
    dengan hal gaib. Karna terdesak masalah ekonomi
    apalagi di negri orang akhirnya saya coba tlp beliau
    Saya bilang saya terlantar disingapur
    tidak ada ongkos pulang.
    dan KY FATULLOH menjelaskan persaratanya.
    setelah saya kirim biaya ritualnya.
    beliau menyuruh saya untuk menunggu
    sekitar 3jam. dan pas waktu yg di janjikan beliau menghubungi
    dan memberikan no.togel "8924"mulanya saya ragu2
    apa mungkin angka ini akan jp. tapi hanya inilah jlnnya.
    dengan penuh pengharapan saya BET 200 lembar
    gaji bulan ini. dan saya benar2 tidak percaya & hampir pingsan
    angka yg diberikan 8924 ternyata benar2 Jackpot….!!!
    dapat BLT 500jt, sekali lagi terima kasih banyak KY
    sudah kapok kerja jadi TKI, rencana minggu depan mau pulang
    Buat KY,saya tidak akan lupa bantuan & budi baik KY.
    Demikian kisah nyata dari saya tanpa rekayasa.
    Buat Saudaraku yg mau mendapat modal dengan cepat

    ~~~Hub;~~~

    Call: 0823 5329 5783

    WhatsApp: +6282353295783

    Yang Punya Room Trimakasih

    ----------

    BalasHapus